apa yang dapat kauterjemahkan dari rintik-rintik hujan
yang mula-mula hitam mengawan
lalu jatuh di atas genting rumah kita
meluncur singgah di daun-daun bunga di halaman
terseok menyatu di aliran sungai
di ujung muara akhirnya menyatu
kita memang tak bisa menerka
atau memang tak boleh menerka
rintik-rintik itu menjelma juga malaikat
meresap menembus bumi yang kerontang
dan pelahan namun pasti
basah subur menghijaukan daun-daun
gelisah pun sirna
mewujud senyum sumringah
bahwa tangan kasih tuhan akhirnya lewat pula di rintik-rintik hujan
“namun banjir melanda, tanah longsor, nyawa melayang sia-sia” ucap seseorang
entah siapa dan untuk siapa
pada titik dungu manusia memang semati stupa
“tangan-tangan itu jahil, biadab, keserakahan kolektif” serapah seseorang
entah siapa dan untuk siapa
Pada daun lontar kautulis “negeri ini dicatat sebagai penggundul hutan terparah”
Ahhh …
Maman, S.Pd. adalah Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMAN 1 Kadugede, Kab. Kuningan, Jawa barat
Kategori
- Bahasa dan Sastra (4)
- CPNS Kab.Kuningan (1)
- Kalender Pendidikan (1)
- Pengumuman (3)
- Sejarah Smansaka (1)
- Sismakala (1)
- Visi Misi (1)
Blog Archive
Nasehat Sang Guru
Pengikut
Kamis, 11 Desember 2008
Senandung Hujan
Comments for this post
All comments